Cerpen – By Ella

HURTFULL

prolog

“kenapa Cher kenapa? bilang sama gua? kenapa lo nangis kaya gini? Juna lagi?”

 nama yang disebut olehnya seketika dianggukkan oleh Cherline dengan cepat,

“ajarin gua cara cinta sama lo Geo” DHEGG!! ‘apa maksudnya?’ Geo terkejut,

tapi juga dia senang mendengarkan itu keluar dari mulut gadis yang sangat di

 jaga dan ia cintai. “iya, ayo belajar cinta sama gua. Gua ga bakalan buat lo jatuh

cinta sendirian lagi,”.

 

part 1

Suatu saat terdapat siswi bernama Cherline di sekolah SMAN 1 TELADAN JOGJA. Dia juga sering terlihat bersama dengan teman kecilnya yaitu, Juna. Terlalu sering mereka bersama hingga semua orang mengira bahwa mereka berpacaran, tapi semuanya tak seperti dugaan semua orang, mereka hanyalah teman biasa dan tak ada hubungan spesial sedikitpun. Juna menyukai Amore dan ya.. hanya Cherline yang menyukainya. Sangat mengejutkan.. ternyata ia memendam perasaan tapi, ia membiarkan perasaannya terpendam begitu saja dan tak ada satupun orang yang mengetaui perasaanya terhadap Juna teman semasa kecilnya itu. “Cher!! gua di terima Cher..” ungkapnya senang dengan memegang tangan sahabatnya itu. Terlihat bahagia dari sisi Juna, tapi dari sisi Cherline?? Sungguh berkebalikan.. “maksudmu, Jun? diterima samasiapa? jangan bilang lo..?” rasanya saat itu juga Cherline ingin menangis dan pergi dari hadapan sahabatnya itu. “iya, gua sama Amore udah jadian. Gua ungkapin tadi di kelas. Waktu gua mau minta tolong sama lo ternyata lo ga ada dan gua ternyata temuin lo ada disini”, sungguh hari yang tak ingin di alami oleh Cherline, dia pergi begitu saja tanpa berbicara sedikitpun dan  dengan muka yang kurang enak untuk dipandang.

 

part 2

Saat pulang sekolah Cherline bertemu dengan Geo, siapa dia? Geo adalah seorang anak yang terkenal nakalnya yang luar biasa. Tapi saat dia bersama Cherline sifatnya sangatlah berubah drastis, dia menjadi orang yang konyol tetapi sangat menyenangkan. Pasalnya juga dia menyukai gadis ini, hha. “ayo bareng gua. Gua tau si bocah ingusan itu ninggalin lo karena nganterin cewe barunya” dan pada dasarnya perkataan Geo memanglah benar

*flashback

“ayo Jun,” ajak Cherline untuk pulang seperti biasa “nanti jangan langsung pulang ya, kita ke-” “gua pulang bareng Amore hehe, maaf gua lupa bilang..” dengan cepat Juna memotong percakapan Cherline dan tentu saja lagi lagi hal tersebut tak ingin di dengar olehnya, “oh.. oke deh gapapa! kalo gitu gua pulang duluan ya!! dadahhh” ucapnya dengan berlari kearah luar gerbang”

setelah mengingat kejadian tadi dia tak berpikir panjang dan langsung mengiyakan ajakan Geo untuk pulang bersama. Di perjalanan pulang Geo selalu saja berusaha untuk menghibur Cherline yang menurutnya sedang sedih “lo tau ga Cher, gua tuh seneng bener dah bias nganterin tuan putri pulang” ucapnya dengan sumringah, “lo jangan gitu ah, nanti gua salting gimana coba” “ gapapa salting aja.. gua tanggung jawab kok. Ga akan gua biarin lo salting sendiri terus” tak terasa mereka mengobrol diatas motor yang di kendarai itu begitu panjang hingga akhirnya sampai kerumah Cherline, disela itu tetiba Geo membuka suara “lain kali minta tolong gua aja ya anter sama jemput sekolah lo, nanti pulangnya gua ajakin lo jalan jalan ke tempat yang bikin tenang” mendengar perkataan Geo Cherline pun hanya mengangguk iya dengan tertawa kecil. Mungkin itu biasa saja di benak Cherline, namun di benak Geo itu sangatlah membuatnya senang. yaa begitulah kehidupan anak muda.

 

part 3

Setelah kejadian itu Geo dan Cherline semakin dekat, dan kedekatan mereka di ketahui oleh Juna, sahabat Cherline. Saat jam pulang, Cherline sedang mengobrol dengan teman yang lainnya di kantin lalu Juna pun menghampirinya “ayo ikut gua, ada yang mau gua omomgin.” dengan menggenggam tangan Cerline dia juga menariknya yang membuat temannya itu ikut berdiri dengan mengikuti Juna, genggaman Juna begitu erat hingga membuat tangan Cherline memerah dan tentu saja dia kesakitan “lepasin gua Jun, mau lo apa sih?! sakit tau ga!! lagian mana Amore? biasanya kan kalian selalu berdua” setelah mengatakan hal itu Juna menghentikan langkahnya dan melepaskannya “bisa ga si kalo kita lagi berdua jangan bawa bawa Amore?” ya memang setiap aku bertemu dengannya atau sekedar berbincang singkat aku pasti menyelipkan nama Amore. “ ya, oke sorry. lo ngapain si tiba tiba narik gua,” “oh lo mau tau?” “iya gua mau tau.” “oke, lo ngapain deket sama Geo? dia orang ga baik Cher. Jangan deket deket sama dia” perkataan Juna tentu tak diterima oleh Cherline.. pasalnya selama dia berteman dengan Geo tak ada masalah apapun “maksud lo apa sih? dia ga seperti yang lo bayangin, dia baik kok. lo kalo ga tau jangan asal bicara deh Jun.. lo ga kenal dia”  dengan nada yang agak mengeras dia juga kesal dengan Juna sebab Juna melarangnya berteman dengan banyakan orang yang membuatnya tak mempunyai teman lain, tetapi juna saja melakukan hal tersebut bahkan dia berpacaran dengan Amore, buat Cherline ini sangatlah tak adil. “sekali aja lo dengerin gua Cher, gua ga mau lo disakiti cowo kaya Geo..” muka Juna saat itu mengekspresikan bahwa dirinya sedang marah tetapi juga ekspresi yang bisa dikata agak memelas?? “Geo ga kaya gitu Jun, jangan larang gua berteman sama dia, kalo lo sendiri pacaran sama Amore.” “kenapa? lo suka sama gua Cher?” seperti biasa setelah Juna mengatakan hal tersebut Cherline langsung pergi untuk menghampiri Geo di parkiran. yaaa sejak Juna berpacaran dengan Amore mereka sibuk berpacaran dan melupakan Cherline.

 

part 4

Sejak saat itu, mereka berdua jarang mengobrol, bahkan saat tak sengaja bertemu mereka layaknya orang tak kenal, Cherline sibuk dengan dunianya dan Geo sementara Juna dengan Amore. kehidupan yang suram. Tapi suatu hari ada rasa yang mungkin sedikit menjanggal di hati Juna tentang Cherline. Sehingga dia memberikan pesan terhadap Cherline

05.00pm

*tintintin*

juna : gua kerumah lo ya, siap siap

                                                               : mau ngapain? kalo ga penting gua gabisa

juna : ini penting, 15mnit gua sampe

                                                               : ok gua tunggu

 

Sesampainya Juna di depan rumah Cherline, dia langsung menaiki motor Juna, yang ada dipikiran Cherline saat itu hanyalah ‘mengapa Juna mengajakku pergi??’ ribuan pertanyaan itu telah menghantui pikiran Cherline hingga tanpa sadar Juna menyuruhnya turun dari motor karena sampai tujuan. “Mang baksonya dua ye, yang satu kecapnya kurangi sama ayamnya banyakin” jelas Juna yang sangat tau apa yang disukai oleh Cherline, tapi mengapa dia tidak tau jika Cherline tak suka dirinya menjadi kekasih Amore? Ahh sudahlah itu tak mungkin. “langsung aja Jun, mau apa lo ajak gua ketemu?” “jadi gini, gua udah ingetin lo ya Cher buat ga deket deket sama Geo. Dia ga bener Cherline Putri Washi” dengan memutarkan bola matanya Cherline menjawab “apaan si lo Jun, gausah larang gua berteman sama dia. kalo mau larang gua lo putus sana sama Amore” perkataan Cherline membuat Juna terdiam karena ia berpikir dalam benaknya bahwa ‘apakah Cherlibe menyukaiku? mengapa melarangku?’ setelah jatuh dalam banyak pertanyaan didalam pikiran Juna tetiba suara hpnya berdering drttdrtttdrtt “iya kenapa ayy? … apa? kamu sakit? yaudah aku berangkat ke kamu ya, aku beliin makanan kesukaan kamu” Juna langsung berdiri dari tempt duduknya dan tetiba menyodorkan uang Rp. 200.000,00 di meja yang diduduki mereka brerdua “ini buat lo ongkos pulang. Gua cabut dulu”, belum sempat Cherline menjawab apapun Juna sudah pergi dulan dari hadapannya. ‘anak gila, apa dia pikir aku tak membawa uang? juga seenaknya saja dia pergi meninggalkanku di tempat ini’

 

part 5

Yaa, semenjak kejadian itu hubungan Juna dan Cherline seperti orang yang tak kenal lama, mereka benar benar asing daripada biasanya!!! Bagaimana tidak, Juna sekarang seolah tak memperdulikan Cherline karena kehadiran Amore, gadis yang dicintai Juna. Dan semenjak itu juga hubungan Cherline dengan Geo semakin dekat, dan bagaimana dengan sahabt wanita Juna? sepertinya Cherline belum dapat melupakan Juna. Di taman yang mempunyai banyak pepohonan sejuk itu membuat Cherline melamun, pukk!! Seketika Cherline berhenti dari lamunannya karena ada yang menepuk pundaknya “kenapa?,” tanpa berbasa basi sahabatnya itu berkata “maksud dari perkataan lo di bakso waktu itu apa? lo suka sama gua Cher?” Tanpa ragu gadis ini langsung menjawab “iya, gua suka sama lo Jun, udah dari lama. tapi apa hasilnya?? Ga ada, gua kalah. Kalah dari cewe yang baru ketemu lo 2 tahun ini.” tanpa sadar percakapan itu membuat Cherline menangis, mungkin dia ingin mengeluarkan isi hatinya tentang Juna? kita tak tau lagi. “jadi? kenapa lo ga bilang sama gu-”, “dan apa lo pikir setelah gua bilang tentang perasaan gua ke lo kita bakalan pacaran? Engga Juna. Itu bakalan buat hubungan kita semakin jauh. kita ga akan deket lagi kaya dulu, kita akan asing. Sebab itu gua memilih diam.” ia bangkit dari tempatnya dengan berlari, kemana ia akan pergi?? Geo adalah jawabannya. Tingtongg bel rumah berbunyi, pertanda ada yang mendatangi rumah Geo. Saat membuka pintu gadis yang lebih pendek darinya ini langsung memeluknya dengan tangisan yang mungkin tidak bisa dibilang itu remeh.. Karena tangisannya begitu deras “kenapa Cher kenapa? bilang sama gua? kenapa lo nangis kaya gini? Juna lagi?” Nama yang disebut olehnya seketika dianggukkan oleh Cherline dengan cepat, “ajarin gua cara cinta sama lo Geo”DHEGGG!! ‘apa maksudnya?’ Geo terkejut, tapi juga dia senang mendengarkan itu keluar dari mulut gadis yang sangat ia jaga dan ia cintai. “iya, ayo belajar cinta sama gua. Gua ga bakalan buat lo jatuh cinta sendirian lagi,”.

 

part 6

Hubungan Cherline dengan Geo sudah dibilang seperti orang sedang berpacaran?? Tetapi sayangnya hingga sejauh ini mereka berdua belum mempunyai hubungan yang special. Hingga suatu hari titutitutitu dering hp Cherline berbunyi “halo?” “kak!! hikss kak Geo.. dia.. dia.. dia sudah ga ada kak..” perempuan di telpon itu menangis deras, seketika tubuh Cherline sangatlah lemass, dia belum dapat terima berita yang di ceritakan oleh Zella, adik Geo. “kamu lagi bercanda Zell? Kamu jangan gitu ah, aku ga suka dibercandain begini ih” “aku serius kak, cepat kesini!” …… hening tanpa bersuara, gadis ini sampai di depan rumah Geo, yaaa.. terpampang jelas ada bendera putih di depan rumah Geo. Cherline yang melihatnya seakan belum percaya, lelaki yang baik, suka membuat dirinya tertawa bahkan lelaki yang saat ini sudah dicintai olehnya. sudahhh tiada?? Cherline langsung masuk kedalam rumah dan disambut oleh Zella dengan tangisan yang menjadi dengan memeluk Cherline, diam terpaku bak patung, oh Tuhann rasanya Cherline berharap ini hanyalah sebuah mimpi. Sedikit demi sedikit air mata berjatuhan.. mendekati jenazah yang sudah berada di hadapannya, didalam peti dengan pakaian rapi dan terlihat tampan. Tak lama Cherline pergi dari hadapan jenazah Geo untuk keluar. Dia tak dapat menahan tangisnya, disaat dia mulai jatuh cinta dengan sosok Geo mengapa ini semua harus terjadi? Tuhannn mengapa Engkau membuat kisah percintaanku seperti ini? Banyak pertanyaan berkelanjutan di kepala Cherline. Duduk di luar dengan tatapan kosong, dia berpikir mengapa semua orang yang dia sayang harus meninggalkannya? mengapa Tuhan mengijinkan ini terjadi? apakah ini terbaik untukku dengan mereka dijauhkan? huh! Padahal saja Cherline sudah mulai mencintai Geo.

 

Cr. Ella